Tips Bikin RT/RW-Net

LANGKAH 1 : Langganan Internet

Untuk memulai “usaha” RT/RW Net ada beberapa hal yang harus disiapkan. Yang paling utama dan pertama adalah memiliki akses internet.
Saat ini kita bisa berlangganan internet dari berbagai ISP. Salah satunya dari Telkom Speedy. Bisa juga dari ISP lain seperti Data Utama, Indonet, Melsa dan lain-lain. Daftarnya bisa ditengok disini.
Kalau di rumah kita sudah terpasang telepon dari Telkom, sebagai langkah awal saya lebih menyarankan mencoba pakai Speedy saja dulu. Permintaan pemasangannya bisa 1 hari kring. Dana yang diperlukan cuma bayar registrasi 75 ribu perak. Modem bisa beli sendiri atau syukur-syukur ada promo dari telkom. Biasanya biaya registrasi + modem ga lebih dari 250 ribu rupiah.
Selain itu, kita bisa memilih paket yang paling murah mengingat belum ada client yang bergabung dengan RT/RW net kita. Misalnya kita pilih Paket Chat. Tarifnya Rp. 145rb /bln untuk 50 jam pemakaian. Bandwithnya up to 1 MBps, ini alasan utama memilih paket ini ketimbang paket yang diatasnya yang unlimited, seperti Paket Family (384 KBps) atau Paket Load (512 KBps).
Nantinya kita bisa mengupgrade paket langganan kita ke paket Familia (unlimited, 1 MBps) atau paket Executive (unlimited, 2 MBps).
Setelah internet tersambung, coba test speed-nya. Kita uji pake speedtest milik telkom speedy sendiri atau milik orang lain, seperti speedtest.cbn.net.id atau speedtest.net. Kalau dijanjikan kecepatannya “up to” 1 MBps harusnya kita dapat 1024 Kbps. Tapi bisa sampai 800-an KBps aja boleh dibilang sudah bagus.


LANGKAH 2 : Siapkan Perangkat
Setelah kita memiliki akses internet yang cukup, dalam arti layak untuk dibagi ke tetangga yang akan menjadi client, langkah selanjutnya adalah menyiapkan perangkat yang akan dipakai.
Pada prinsipnya ada 2 media penyaluran akses internet ke tetangga. Melalui jaringan Kabel (biasanya disebut LAN) atau melalui Wireless (jadi sebutannya WLAN). Pada prakteknya kedua media ini bisa dipakai secara bersamaan. Tetangga yang dekat, ga lebih dari 100 meter bolehlah pakai kabel UTP. Namun untuk yang lebih jauh, apalagi harus nyebrang jalan atau sungai, pilihan pakai wireless lebih tepat.
Kalau pilihannya melalui kabel, perangkat yang diperlukan cukup Kabel UTP dan HUB. Sedangkan untuk jaringan wireless perangkat yang dipergunakan kurang lebih sama dengan perangkat untuk bikin hotspot. Nah, berikut ini antara lain perangkat yang harus ada.

1. Tower
Tower Triangle & Monopole
Untuk mencapai jangkauan yang maksimal, antenna perlu ditempatkan di ketinggian. Idealnya 5 meter lebih tinggi dari bangunan yang ada disekitar. Bentuk ato bahan bisa disesuaikan dengan anggaran dan lokasi. Bisa pake yang triangle, bisa juga yang monopole (tiang besi seperti bikinan JMNetwork)
2. Antenna
Antenna Sectoral & Omni
Anda bisa memilih jenis antenna untuk frekwensi 2,4 GHz. Ada yang Omni, ada pula yang sectoral. Untuk tahap awal sebaiknya menggunakan antenna Omni karena pancaran sinyalnya 360 derajat. Jadi kita cukup menyediakan 1 buah saja. Berbeda dengan antenna sectoral, ada yang 180 derajat, ada pula yang 120 derajat bahkan yang 90 derajat. Jadi untuk mengkover 360 derajat diperlukan 2 atau 3 atau 4 buah antenna.
3. Access Point
AP & RB
Perangkat utama yang bertugas sebagai “penerjemah” data dalam bentuk frekwensi 2,4 GHz. Ia yang menghubungkan antara jaringan  kabel ke nirkabel atau antar perangkat nirkabel. Jika dalam jaringan LAN ada Hub, maka AP inilah hub-nya jaringan Wireless. Lebih dari itu, ia juga dapat memiliki fungsi (fitur) pengontrol dan pengendalian jaringan karena adanya sistem operasi tertentu yang ditanam didalamnya. Bahkan dengan rekayasa khusus ia bisa sekaligus sebagai billing bagi hotspot komersial. Yang memiliki fungsi seperti ini biasanya produk-produk dari Mikrotik atau akses point tertentu yang dimodifikasi firmware-nya.
4. Box
Outdoor Box
 Outdoor Box
Outdoor Box
Tempat untuk menyimpan akses point agar tahan terhadap cuaca panas maupun hujan. Jika anda menggunakan paket tertentu dari Mikrotik biasanya outdoor box ini sudah include, jadi tidak perlu dibeli secara terpisah.
Outdoor box terbuat dari bahan plastik yang tahan cuaca. Namun karena harganya lumayan mahal bila dibandingkan dengan kotak nasi tupperware, maka tidak jarang saya lihat orang memanfaatkan “kotak nasi” itu sebagai outdoor box, meskipun hal ini tidak direkomendasikan.
5. Pigtail
Pigtail
Pigtail

Seutas kabel yang berfungsi untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point. Panjang kabel ini maksimal 1 meter. Jika lebih dari itu akan mengganggu kinerja wifi atau sering diistilahkan loss dB. Pada ujung-ujung kabel terpasang konektor yang type-nya disesuaikan dengan konektor yang pada access point dan antenna. Silahkan pilih yang sesuai. Penggunaan kabel ini cukup 1 buah jika anda menggunakan antenna Omni. Namun bila menggunakan antenna sectoral maka dibutuhkan sesuai jumlah antenna yang terpasang atau jumlah wireless miniPCI yang digunakan jika anda menggunakan Routerboard.
6. PoE (Power over Ethernet)
PoE
Power over Ethernet
Karena access point terpasang di ujung tower, maka listrik harus mencapai kesana. Bisa saja kita menarik kabel listrik sampai ke ketinggian itu, tapi rasanya ga efisien karena sebenarnya ada kabel UTP yang masih bisa dimanfaatkan. Dari 8 serat kabel UTP, hanya 4 saja yang terpakai untuk mengalirkan data. Jadi masih ada 4 lajur lagi yang bisa kita manfaatkan untuk mengalirkan listrik ke access point. Nah, PoE inilah yang bertugas memilah jalur data dan jalur listrik pada kabel UTP.
7. Kabel UTP
Kabel UTP
Kabel UTP Cat5E
Kabel yang umum dipakai untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan komputer. Sebaiknya gunakan kabel UTP dengan kwalitas yang baik. Dipasaran banyak beredar kabel jenis ini dengan kwalitas yang kurang baik. Cirinya yan baik sama yang ga baik? Gampang…. test aja pake magnet. Kalo kabel itu terbuat dari tembaga maka ia ga nempel di magnet! Dan kabel yang baik adalah kabel yang terbuat dari tembaga, bukan besi.

8. Lightning Arrester (Penangkal Petir)
Penangkal Petir
Lightning Arrester
Agar terhindar dari kerusakan alat akibat lonjakan listrik berlebih termasuk sambaran petir, maka alat ini perlu dipasang.

9. CPU / Komputer Billing
Tentu saja kita memerlukan benda yang satu ini. Untuk mengkonfigurasi access point, mengontrol bandwidth, atau setidaknya untuk menguji kecepaten akses internet dari speedtest.net, bahkan bila perlu dipakai sebagai billing hotspot / RTRW-Net kita.
Mikrotik RB750G
Lebih mudah dan praktik kalo pake Routerboard dari Mikrotik, misalnya RB750G.

10. Software Billing
Ini opsional, bila kita hanya menggunakan access point yang firmware-nya tidak mendukung billing system, maka software ini perlu dipertimbangkan keberadaannya. Ada yang berbasis Unix/Linux, ada pula yang jalan di Windows. Kalo pake RB750 ini ga perlu lagi karena sudah ada didalamnya

LANGKAH 3 : Cara Pasang Perangkat
(... maaf.. belum sempat kami lanjutkan ..., kapan-kapan diterusin yah..., tapi kalo agan butuh banget bolehlah sms atau add YM tar insya Allah kita bantu).

catatan: Gambar/foto diambil dari situs yang link-nya tercantum atau diambil melalui pencarian mbah Google

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TP-Link Cirebon - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger